Rayantara.com – Jakarta, 4 Agustus 2025 – Gubernur Jawa Barat dan tokoh publik, Kang Dedi Mulyadi (KDM), menyampaikan alasan di balik larangan kegiatan wisuda dan study tour di beberapa sekolah. Dalam podcast Close The Door yang tayang baru-baru ini, KDM menyebut bahwa kebijakan tersebut adalah langkah “radikal” yang diambil karena persoalan pendidikan sudah memasuki tahap akut, terutama dalam hal dampak ekonomi terhadap keluarga siswa.
Menurut KDM, praktik study tour dan wisuda kerap menjadi beban ekonomi yang memberatkan orang tua murid, bahkan hingga menimbulkan kemiskinan permanen. “Ada orang tua yang sampai berutang ke ‘Bank Emok’ hanya untuk membiayai study tour anaknya sebesar Rp2,5 juta, ditambah uang saku Rp1,5 juta,” ujar KDM dalam wawancara tersebut.
Ia juga mempertanyakan relevansi edukatif dari kegiatan study tour yang hanya bersifat rekreatif. “Kalau hanya piknik, itu bukan studi. Di lingkungan sekolah saja banyak masalah seperti sampah yang bisa dijadikan objek studi,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa pendidikan harus membentuk nalar kritis dan tanggung jawab sosial, bukan membebani orang tua demi kegiatan simbolik.
Sebelumnya, larangan terhadap acara wisuda TK, SD, dan SMP sempat menuai kontroversi. Namun KDM menjelaskan bahwa pendekatan ini diperlukan untuk membangun kesadaran kolektif, sekaligus melindungi keluarga dari tekanan sosial dan ekonomi yang tidak perlu.
Kebijakan ini juga selaras dengan upaya memperkuat nilai pendidikan yang berbasis substansi, bukan sekadar seremoni. “Pendidikan itu bukan soal seragam baru atau naik bis pariwisata,” tegas KDM.
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=Ud_qtYAgbfM
Penulis: Rifat Ardan Sany
Sumber gambar: Podcast Close The Door (Youtube Channel: Deddy Corbuzier)