Home / Sosial / Analisis Simbol: Ketika Bendera One Piece Bertemu Merah Putih

Analisis Simbol: Ketika Bendera One Piece Bertemu Merah Putih

Rayantara.com – JAKARTA, 06 Agustus 2025 – Fenomena pengibaran bendera bajak laut dari serial anime populer, One Piece (Jolly Roger), di ruang publik Indonesia, terutama menjelang Hari Kemerdekaan 17 Agustus, memicu perdebatan luas. Diskusi publik mengenai makna di balik simbol ini mempertemukan berbagai pihak, mulai dari pakar hukum, politikus, budayawan, hingga perwakilan komunitas penggemar, untuk mengurai isu dari berbagai sudut pandang.

Perdebatan utamanya terfokus pada interpretasi. Sebagian pihak mengkhawatirkan pengibaran bendera Jolly Roger dapat dianggap sebagai bentuk peremehan terhadap simbol negara, Bendera Merah Putih. Politikus PSI, Mas Adi Armando, menekankan bahwa simbol memiliki makna dan tafsiran, serta mengingatkan adanya batasan dalam kebebasan berekspresi. Senada, KP Norman Hadinegoro, Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara, menilai orasi yang menyertai pengibaran bendera tersebut pada momen sakral 17 Agustus bisa merendahkan Pancasila.

Di sisi lain, beberapa narasumber melihat fenomena ini sebagai ekspresi kreatif yang tidak perlu dibesar-besarkan. Ketua YLBH, Mas Isnur, mengartikan bendera kru Topi Jerami sebagai simbol perlawanan terhadap pemerintah yang dinilainya otoriter, dan menuding respons pejabat terlalu berlebihan, bahkan dengan tuduhan makar. Pendapat serupa disampaikan oleh Pakar Hukum Pidana, Bang Teku Nasrullah, yang menyatakan tidak ada larangan hukum eksplisit untuk mengibarkan bendera selain Merah Putih, asalkan tidak disatukan dalam satu tiang.

Dari sudut pandang budaya dan spiritual, Penceramah Ustaz Hilmi Firdausi melihat fenomena ini sebagai ekspresi anak muda yang relevan. Menurutnya, cerita One Piece yang mengangkat perlawanan terhadap ketidakadilan dan nepotisme memiliki resonansi dengan keresahan generasi muda di Indonesia. Sementara itu, Budayawan Mbah Sujiwo Tejo memberikan perspektif filosofis, menantang pandangan masyarakat yang terlalu disibukkan dengan simbol, sementara permasalahan substansial bangsa justru sering diabaikan.

Perwakilan dari komunitas fans One Piece, Muhammad Iman dan Albert, memberikan klarifikasi. Mereka menegaskan bahwa pengibaran bendera tersebut bukan untuk menyaingi Bendera Merah Putih. Menurut mereka, aksi ini sudah dilakukan sejak lama dan bertujuan untuk menyampaikan kritik secara halus kepada pemerintah, terutama pada momen kemerdekaan, agar lebih peduli terhadap aspirasi rakyat.

Debat ini pada akhirnya mencerminkan persimpangan antara penghormatan tradisional terhadap simbol negara dan munculnya bentuk-bentuk ekspresi modern serta kritik sosial dari masyarakat, khususnya generasi muda. Hingga kini, isu ini masih menjadi topik yang terus diperbincangkan di ruang publik.

Penulis : Redaksi Rayantara

Sumber : https://youtu.be/ir0gkW6NuNw?si=9YaRZE0pdn9HWi5W

Tag: